Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 261, 267, dan Ali ‘Imran [3] ayat 92:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبۡتُمۡ وَمِمَّآ أَخۡرَجۡنَا لَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِۖ وَلَا تَيَمَّمُواْ ٱلۡخَبِيثَ مِنۡهُ تُنفِقُونَ وَلَسۡتُم بَِٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغۡمِضُواْ فِيهِۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
لَن تَنَالُواْ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيۡءٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٞ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Tantangan terbesar dunia pendidikan hari ini adalah melahirkan generasi beradab. Tanpa adab, tidak akan lahir peradaban yang dicita-citakan. Pendidikan pada akhirnya sekedar ditujukan untuk mengejar nilai di atas kertas, sertifikasi, atau penyakit mencari gelar (diploma desease) untuk kepentingan dunia semata. Demikian pula pengelolaan institusi pendidikan yang lebih bersifat administratif dan secara tidak langsung mendorong munculnya kasus-kasus permufakatan hanya untuk mendongkrak tujuan jangka pendek, melupakan tujuan Pendidikan Nasional untuk melahirkan generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Ekonomi, politik, budaya, teknologi dan seluruh lini kehidupan, digerakkan oleh manusia, dan manusia berpikir dengan nilai tertentu, karena tidak ada yang netral (value free). Di tengah hegemoni peradaban Barat hari ini, wajar banyak Muslim yang tidak berpikir dengan pandangan hidup Islami (The Worldview of Islam). Sosoknya Muslim namun berpikirnya terbaratkan (westernized). Dunia pendidikan pun tidak menyajikan secara utuh kepada murid-muridnya, khususnya masa peradaban Islam yang gemilang dan bagaimana sumbangsihnya pada peradaban Barat hari ini. Pendidikan tanpa sadar didesain untuk menguatkan dikotomi antara agama dan sains, sehingga terlahir sosok ulama tapi asing dengan sains, begitupun saintisa yang merasa awam pada agamanya.
Memahami realitas krisis peradaban, dan menyadari kebutuhan lahirnya generasi beradab adalah tanggung jawab umat yang harus segera mendapatkan solusinya, Yayasan Adab Insan Mulia meluncurkan gagasan besar untuk membangun Pusat Edukasi Adab di Indonesia dan mengundang umat yang sejalan dengan gagasan ini untuk bersinergi mengembangkannya berbasis pengelolaan wakaf profesional dan produktif, baik selamanya atau dalam jangka waktu tertentu.
Pusat Edukasi Adab Nasional diinisiasi berdiri di atas tanah wakaf kaum muslimin untuk menjadi pusat sinergi para pejuang pendidikan berbasis adab yang rindu lahirnya generasi beradab untuk Indonesia Beradab. Dari sini akan terbangun model miniatur pendidikan berbasis adab, terlahir guru-guru adab, kurikulum adab, dan bahan ajar adab. Gerak berbasis amal berjama’ah, bukan ketokohan individu, syarat lahirnya gelombang perubahan. Semoga mengalir jariyah pada para pewakaf, yang menahan hartanya untuk Allah semata.
Sebagai tahap awal diikhtiarkan pembebasan lahan 1000 meter di wilayah Tanah Baru, Beji, Depok, dalam kurun 6 (enam) bulan ke depan untuk segera dibangun Sekolah Adab untuk Tingkat Dasar. Konsep yang dibangun menjadi sebuah terobosan strategis sebagai alternatif pendidikan dasar untuk rentang usia 6-12 tahun.
Sebagai salah satu program awal adalah dilahirkan Sekolah Adab untuk Tingkat Dasar dikembangkan dengan Kurikulum Adab Qur’āni yang didesain khusus oleh para peneliti dan praktisi di bidang Adab untuk melahirkan generasi beradab dengan 11 (sebelas) parameter capaian pendidikan. Untuk itu telah dikembangkan pula Metodologi Pengadaban dan Bahan Ajar Pendukung untuk mencapainya. Proyek pengembangan konsep Sekolah Adab ini dipimping langsung oleh Dr. Wido Supraha, M.Si., Pakar Supervisi Pendidikan Islam dan Islamisasi Sains dari Universitas Ibn Khaldun Bogor yang juga Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia Pusat.
Pada tahap selanjutnya direncanakan pengembangan Sekolah Adab Tingkat Menengah hingga Universitas Adab, tetap dengan konsep wakaf dan amal jama’i. Hal ini karena pendidikan tidak tetap dikembangkan dengan konsep profit oriented karena berpotensi menurunkan standar-standar pendidikan adab yang telah ditetapkan. Jika wakaf produktif berhasil dikembangan secara profesional, pendidikan gratis dengan kualitas terbaik untuk calon kader-kader pemimpin Islam menjadi tahapan berikutnya.
Jannah dan mengalirnya jariyah kebaikan dari para generasi beradab yang terlahir dari rahim Sekolah Adab akan sulit diraih tanpa lahirnya kerja-kerja ikhlas, ihsan dan itqan. Gagasan besar mengembalikan kegemilangan peradaban Islam pun tentunya akan kurang optimal tanpa pelibatan potensi-potensi terbaik umat. Tidak hanya harta, tanah, bangunan atau uang yang dapat diwakafkan, bahkan hak cipta, karya ilmiah, kepakaran hingga waktu pun bisa diwakafkan, demi tercapainya visi besar peradaban. Yuk Sinergi Wakaf sekarang juga. Bersama kita lahirkan Sekolah Adab untuk Indonesia Beradab.
- Wakaf Uang dapat disalurkan melalui rekening Bank DKI Syari’ah No. 71021700003 a.n. Yayasan Adab Insan Mulia.
- Wakaf selain Uang dapat dikoordinasikan langsung kepada Ustadz Jupriyadi (+62 856-9741-2241) atau Ustadz Muhammad Firmanshah (+62 815-1331-4240).